Rapat ini turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Kabupaten Tapanuli Utara, para Asisten Setdakab, pimpinan OPD dan para Camat se Kabupaten Tapanuli Utara.

Dalam arahannya, Bupati menyampaikan bahwa dinamika global dan kondisi negara saat ini sedang tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, seluruh daerah diminta meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat koordinasi lintas sektor. Hal ini sejalan dengan arahan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI melalui rapat koordinasi virtual pada 1 September 2025, di mana salah satu keputusan pentingnya adalah agar kepala daerah segera melaksanakan rapat Forkopimda di wilayah masing-masing guna membahas langkah-langkah strategis menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Bupati menegaskan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara bersama Forkopimda akan memperkuat komunikasi dengan para tokoh masyarakat, melaksanakan doa kedamaian lintas masyarakat, menggencarkan program pro-rakyat seperti gerakan pasar murah dan bantuan sosial, serta menunda berbagai kegiatan seremonial yang terkesan pemborosan, termasuk pesta dengan musik berlebihan.

Lebih lanjut, Bupati juga menyinggung aksi unjuk rasa Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Tapanuli Utara pada 3 September 2025 lalu di Kantor DPRD Taput. Menurutnya, aksi tersebut berjalan aman dan tertib setelah aspirasi disampaikan dan diterima pimpinan DPRD. Ia menekankan bahwa keamanan dan ketertiban di Tapanuli Utara merupakan tanggung jawab bersama, sehingga setiap persoalan harus disikapi dengan kesiapan, kerja sama, dan koordinasi yang baik antarinstansi.

“Dengan kebersamaan dan sinergi yang solid, saya yakin Kabupaten Tapanuli Utara dapat menjaga stabilitas keamanan demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati.

Rapat koordinasi ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergitas Forkopimda bersama masyarakat dalam menjaga situasi kondusif di Kabupaten Tapanuli Utara.