Pemkab Taput Perjuangkan Kenaikan DBH Panas Bumi
Wakil Bupati Tapanuli Utara Dr. Deni Lumbantoruan, M.Eng menghadiri Rapat Rekonsiliasi Persentase Daerah Penghasil dan Pengolah Panas Bumi Tahun 2026.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Hotel Four Seasons Jakarta, Selasa (28/10/2026).
Rapat dibuka oleh Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi.
Acara menghadirkan narasumber dari Kementerian ESDM, Kemenkeu, dan Kemendagri, serta diikuti kepala daerah dan perusahaan panas bumi se-Indonesia.
Dalam forum tersebut, Wakil Bupati menyampaikan empat usulan strategis kepada pemerintah pusat dan pengelola PT Sarulla Operations Ltd (SOL).
Pertama, realisasi tepat waktu bonus produksi panas bumi, termasuk triwulan IV 2024 dan triwulan III–IV 2025.
Kedua, Pemkab mengusulkan kepemilikan saham kecil (1–2%) bagi daerah sebagai bentuk partisipasi dalam perusahaan pengelola.
Ketiga, pelibatan Perseroda Taput sebagai mitra bisnis PT SOL untuk jasa transportasi, logistik, dan alat berat.
Keempat, optimalisasi program CSR agar memberi dampak langsung kepada masyarakat.
Contohnya pembangunan alat pengering hasil pertanian dan penghangat air untuk usaha perikanan air tawar.
“Kami berharap pengelolaan panas bumi tidak hanya menambah pendapatan daerah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga,” ujar Wakil Bupati.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan perusahaan dalam mengelola potensi energi.
Kementerian ESDM menanggapi positif seluruh usulan tersebut.
Pemerintah pusat juga berencana membentuk Forum Kepala Daerah Penghasil Panas Bumi sebagai wadah komunikasi dan koordinasi nasional.
Dalam perhitungan tahun 2026, Kabupaten Tapanuli Utara memperoleh porsi 91,98% dan Kabupaten Tapanuli Selatan 8,02% dari total bonus produksi.
Adapun skema Net Operation Income (NOI) diperkirakan baru tercapai pada tahun 2028–2029.
“Pemkab Taput akan terus memperjuangkan agar pengelolaan panas bumi Sarulla memberi manfaat ekonomi dan sosial yang berkelanjutan,” tambah Wakil Bupati.
Ia optimis Tapanuli Utara dapat menjadi contoh daerah penghasil energi yang maju dan berdaya saing tinggi.


