Perkembangan Penanganan Bencana Banjir dan Longsor di Kabupaten Tapanuli Utara (3/12/2025)
Perkembangan Penanganan Bencana Banjir dan Longsor di Kabupaten Tapanuli Utara.
Data per 3 Desember 2025, Pukul 09:00 WIB
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara terus memperbarui data penanganan darurat pascabencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah kecamatan. Hingga saat ini proses evakuasi, pencarian serta pendistribusian bantuan masih berlangsung intensif. Seluruh perangkat daerah bersama BPBD, TNI, Polri, dan Basarnas terus bergerak menembus medan yang sulit akibat banyaknya titik longsor.
Berdasarkan data yang dihimpun dari lapangan, jumlah korban meninggal dunia tercatat 34 orang yang terdiri dari 20 warga Tapanuli Utara dan 14 warga dari luar daerah. Selain itu, terdapat 14 orang masih dinyatakan hilang, sementara 3 orang mengalami luka-luka dan 5 orang yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan dalam keadaan selamat.
Di Kecamatan Adiankoting, akses menuju sejumlah desa masih menjadi tantangan besar akibat kerusakan jalan dan banyaknya titik longsor. Hingga saat ini, terdapat dua desa yang masih terisolir, yaitu Desa Siantar Naipospos dengan sekitar 1.028 jiwa dan Desa Pardomuan Nauli dengan sekitar 702 jiwa. Meski demikian, percepatan pembukaan akses berhasil membuat tiga desa lainnya yaitu Pagaran Lambung IV sekitar 821 jiwa, Pagaran Lambung III sekitar 783 jiwa dan Pagaran Lambung I sekitar 1266 jiwa tidak lagi terisolir per 3 Desember 2025.
Selain itu, pada 1 Desember 2025 dua desa lainnya di Kecamatan Adiankoting, yakni Banuaij I sekitar 852 jiwa dan Banuaij IV sekitar 1057 jiwa, juga telah berhasil dijangkau setelah sebelumnya terisolir total. Pembukaan akses ini memungkinkan distribusi bantuan logistik dilakukan lebih cepat, termasuk kebutuhan pokok, makanan siap saji, layanan kesehatan bergerak, serta pendataan lanjutan warga terdampak.
Sementara itu, di Kecamatan Parmonangan, empat desa masih berada dalam kondisi terisolir, yaitu Desa Manalu Purba sekitar 1626 jiwa, Baturarimo sekitar 392 jiwa, Purba Dolok sekitar 509 jiwa dan Hutajulu Parbalik 290 jiwa. Upaya pembukaan jalur menuju desa-desa ini terus dilakukan melalui pengerahan alat berat dan posko bergerak. Adapun dua desa lainnya, Desa Pertengahan sekitar 588 jiwa dan Hutatua sekitar 345 jiwa, sudah berhasil ditembus per 3 Desember 2025, sehingga bantuan dapat masuk secara bertahap.
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara menegaskan bahwa seluruh upaya penanganan darurat masih terus diprioritaskan, termasuk operasi pencarian korban hilang, pembukaan akses dengan alat berat tambahan, hingga distribusi bantuan ke seluruh desa yang telah berhasil dijangkau maupun yang masih terisolir menggunakan helikopter. Pemerintah juga mengajak seluruh pihak untuk tetap tenang, saling membantu dan mengikuti arahan petugas demi menjaga keselamatan seluruh warga.

